Pertemuan 1 hal 1 s/d 7
Ruang Lingkup Ekonomi
Ilmu ekonomi dikelompokkan menjadi dua, yaitu
1. Ilmu Ekonomi Mikro adalah salah satu cabang Ilmu Ekonomi yang pembahasannya menitikberatkan pada perilaku ekonomi individu rumah tangga, perusahaan, dan pasar. Ilmu Ekonomi Mikro memberikan suatu metode kepada seseorang atau suatu rumah tangga perusahaan untuk mengelola sumber daya ekonomi yang dimiliki agar dapat dimanfaatkan secara efisien
Misalnya, seseorang memiliki anggaran tertentu untuk membeli barang. Ilmu Ekonomi memberikan metode untuk menentukan barang apa yang dibeli dan berapa jumlahnya agar konsumen tersebut dapat memperoleh kepuasan yang paling tinggi (maksimum). Demikian juga dengan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
Ilmu Ekonomi Mikro menyediakan metode agar perusahaan tersebut dapat memperoleh keuntungan maksimum. Ilmu ekonomi mikro memberikan solusi optimum kepada perusahaan dalam mengambil kebijakan, baik berkaitan dengan harga maupun jumlah barang pada pasar (industry) yang ia masuki.
2. Ilmu Ekonomi Makro adalah salah satu cabang Ilmu Ekonomi yang menitikberatkan pembahasan mengenai perekonomian secara keseluruhan (agregat). Arti agregat (keseluruhan) dalam Ekonomi Makro ialah indicator yang menjadi pusat perhatian dari ekonomi makro adalah variable-variabel total, seperti pendapatan nasional, produksi nasional, konsumsi nasional, tabungan dan investasi nasional.
Jadi, di dalam analisa Ekonomi Makro dijelaskan bahwa tingkat kegiatan ekonomi Negara di tentukan oleh seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat, meliputi pengeluaran seluruh rumah tangga, pengeluaran para perusahaan, dan pengeluaran pemerintah.
Selain membahas tentang perilaku rumah tangga, perusahaan dan pasar secara keseluruhan (agregatif), Ilmu Ekonomi Makro juga membahas tentang masalah-masalah ekonomi, seperti pengangguran, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan perdagangan internasional.
1. Definisi Dan Metologi Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnyaekonomi seperti yang telah disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Beckerdari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagaiekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan “apa seharusnya dilakukan para ahli ekonomi, The traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.
2. Masalah pokok ekonomi dan pengaruh mekanisme harga
1. Masalah kelangkaan
Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara (i) kebutuhan masyarakat (ii) faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat. Faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barangyang mereka butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat dan menentukan pilihan.
2. Kebutuhan Masyarakat
Yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimportdari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan di dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk:
- Keinginan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli barang. Barang-barang tersebut dibedakan kepada barang inferior (contoh: ikan asin dan ubi kayu), barang esensial (contoh: beras, gula dan kopi), barang normal (contoh: baju dan buku) dan barang mewah (contoh: mobil dan emas). Berdasarkan cara penggunaan barang tersebut oleh masyarakat. Barang-barang tersebut dibedakan menjadi barang pribadi (contoh: makanan, pakaian dan mobil) dan barang publik (contoh: jalan raya, lampu lalu lintas dan mercu suar).
- Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli
3. Faktor-faktor produksi
Yang dimaksudkan dengan faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa.
Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dibedakan kepada empat jenis, yaitu:
I. Tanah dan sumber alam, faktor produsi ini disediakan oleh alam. Faktor produksi ini meliputi tanah, barang tambang, hasil hutan dan sumber alam yang dapat dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit tenaga listrik.
II. Tenaga kerja, faktor produksi ini bukan saja jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi keahlian dan keterampilan. Dari segi keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu: tenaga kerja kasar, tenaga kerja terampil dan tenaga kerja terdidik.
4. Modal, faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan.
III. Keahlian keusahawanan, faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Kealian keusahawanan meliputi kemahiran mengorganisasi ketiga sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif dan efisien sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat.
3. System Perekonomian
1. Sistem Perekonomian Kapitalisme, yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem perekonomian kapitalis,semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya.
2. Sistem Perekonomian Sosialisme,yaitu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi dngan campur tangan pemerintah.Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
3. Sistem Perekonomian komunisme, adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber2x kegiatan perekonomian.Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan pribadi..
Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah.Semua unit bisnis. mulai dari yang kecil hingga yng besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan kebersamaan.
4. Sistem Ekonomi Merkantilisme, yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak aset& modal yang dimiliki negara.
5. Sistem Perekonomian Fasisme, yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang berlebihan.
SOAL – SOAL :
1. Dibawah ini adalah ruang lingkup ekonomi adalah :
A. Mikro dan makro
B. Mikro dan sedang
C. Makro dan sedang
D. Sedang dan kecil
2. Masalah pokok ekonomi adalah sebagai berikut, kecuali :
A. Masalah Kelangkaan
B. Kebutuhan masyarakat
C. Factor produksi
D. Factor gaji
3. Sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya adalah pengertian dari
A. System perekonomian kapitalisme
B. System perekonomian Sosialisme
C. System perekonomian Komunisme
D. System perekonomian Musyawarah
4. Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dibedakan menjadi :
A. Satu bagian
B. Dua bagian
C. Tiga bagian
D. Empat bagian
5. Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti :
A. Tetangga
B. Keluarga
C. Teman
D. Masyarakat
6. Fokus analisa ekonomi adalah
A. Pembuatan keputusan
B. Keluarga
C. Uang
D. Pekerjaan
7. Sistem Perekonomian Fasisme adalah :
A. Menjajah bangsa lain
B. paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain.
C. Bekerja sama dengan bangsa lain
D. System komunis
8. Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah :
A. Mikroekonomi vs makroekonomi
B. Makroekonomi vs Makroekonomi
C. Ekonomi fasisme vs ekonomi komunisme
D. Ekonomi komunisme vs kapitalisme
9. benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa. Adalah pengertian dari :
A. faktor ekonomi
B. faktor uang
C. faktor produksi
D. faktor keluarga
10. Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat :
A. Ketidak seimbangan Kebutuhan masyarakat dan faktor produksi
B. Jumlah penduduk
C. Masyarakat miskin yang banyak
D. Negara yang kaya
Jawaban :
1. A
2. D
3. A
4. D
5. B
6. A
7. D
8. A
9. C
10. A
Pertemuan 2
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
1. Permintaan ( DEMAND)
A. Pengertian Permintaan
Terjadi suatu hubungan yang sangat erat antara jumlah yang dibeli oleh konsumen dengan harga suatu barang. Hubungan antara keduanya itu disebut sebagai permintaan. Permintaan adalah Jumlah barang dan jasa yang akan dibeli oleh pembeli pada tingkat harga yang berlaku pada tempat dan waktu tertentu. Permintaan disini digolongkan menjadi beberapa yaitu:
1. Permintaan dilihat dari daya beli konsumen ada 3 yaitu:
permintaan efektif adalah permintaan konsumen terhadap barang dan jasa yang disertai dengan daya beli.
a. Permintaan Absoulut adalah Permintaan yang tidak didukung oleh daya beli namun Cuma oleh angan-angan. Contoh seorang anak SMA yang ingin membeli sebuah Laptop yang seharga 7.500.000 namun dia tidak mempunyai uang untuk membelinya.
b. Permintaan Potensial adalah Permintaan yang akan diwujudkan dengan sejumlah uang yang dimiliki. Sebagai contoh seorang ibu yang hanya mempunyai uang 15.000. dia ingin membelikan baju bagi anaknya yang berumur 6 tahun jadi ibu itu mencari baju yang seharga sesuai dengan uang yang dia miliki.
c. Permintaan dari segi pendapatan
d. Permintaan konsumen adalah permintaan seluruh anggota masyarakat akan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup.contohnya adalah membeli makanan.
e. Permintaan Pengusaha adalah permintaan akan faktor-faktor produksi untuk membuat barang atau jasa. Contohnya suatu perusahaan roti membeli tepung untuk membuat roti.
f. Permintaan Pemerintah adalah permintaan oleh pemerintah untuk pengeluaran belanja pemerintah.
g. Permintaan luar negeri adalah permintaan barang dan jasa yang datang dari luar negeri contohnya adalah barang-barang ekspor.
2. Permintaan dilihat dari jumlah pemintanya.
Permintaan Individu adalah permintaan yang datang dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Permintaan individu ditentukan oleh hal-hal berikut
- Harga
merupakan faktor utama yang mempengaruhi seseorang dalam membeli suatu produk.jika harga produk itu semangkin meningkat maka konsumen tersebut akan berusaha mengurangi pembelian produk.
- Pendapatan
Jika pendapatan meningkat biasanya permintaan juga meningkat, tapi jika seseorang mempunyai pendapatan yang menurun atau bahkan dikeluarkan dari pekerjaan dan tidak mempunyai pendapatan maka kita akan mengurangi permintaan kita.
- Jika barang lain yang berkaitan.
Jika barang lain yang berkaitan mengalami penurunan maka orang akan memilih barang tersebut daripada barang ayang akan dibeli. Sebagai contoh harga the mengalami penurunan maka orang akan memilih membeli the daripada membeli kopi yang biasa diminum.
- Selera
Jika seorang siswa menyukai pentol goreng, maka dia akan membeli pentol goreng dalam porsi yang cukup banyak daripada membeli manisan.
- Ekspetasi
- Ekspetasi sangat berpengaruh pada niat seseorang untuk membeli suatu barang atau jasa sebagai contoh adalah jika anda memperkirakan bahwa harga suatu baju akan mengalami diskon besar-besaran pada akhir tahun maka anda tidak berminat untuk membeli baju sekarang.
2. Hukum Permintaan
Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaan menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang maka semangkin banyak permintaan tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.hukum itu berlaku bila keadaan lain cateris paribus atau tidak berubah.
Hubungan yang erat antara harga dan jumlah barang yang diminta melahirkan pengertian hukum permintaan, yang berbunyi:”jumlah barang yang diminta selalu berbanding terbalik dengan harganya”. Hukum permintaan berlaku apabila factor-faktor lain selain harga adalah adalah cateris paribus (tetap tidak berubah). Adapun factor-faktor lain yang membentuk keadaan ceteris paribus terutama adalah:
a. Tingkat penghasilan para konsumen
b. Jumlah konsumen dipasar
c. Selera atau preferensi konsumen
d. Harga barang-barang lain yang berkaitan
e. Kegunaan barang
f. Motif pembelian tidak didasarkan atas prestise/harga diri.
Jadi hukum permintaan berlakunya tidak mutlak seperti dalam ilmu fisika melainkan hanya merupakan tendens saja yaitu suatu kecendrungan yang hendak berjalan terus namun belum dapat dipastikan kebenarannya.
3. Terbentuknya Permintaan Barang Dalam Tabel Dan Grafik
Suatu daftar yang menunjukkan hubungan antara jumlah permintaan dengan berbagai tingkat harga pada suatu tempat dan waktu tertentu disebut skedul permintaan atau table permintaan. Sedangkan suatu grafik yang menghubungkan antara jumlah permintaan dengan berbagai tingkat harga dari harga tinggi sampai harga terendah disebut kurva permintaan
4. Perubahan Permintaan
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada sesuatu barang ditentukan oleh banyak factor. Di antara factor –faktor tersebut yang terpenting dalam perubahan permintaan adalah:
a. Harga barang itu sendiri
Jika barang tersebut mengalami kenaikan harga yang lebih dari setengah harga yang semula maka konsumen akan melakukan pemikiran ulang untuk mengkonsumsi barang tersebut.
b. Harga barang yang berkaitan
Kaitan suatu barang tertentu dengan barang lainnya bias secara substitusi atau komplomen. Contoh : Jika Pilot dapat digantikan dengan standler , maka bila harga pilot mengalami kenaikan maka konsumen akan lebih memilih bolpoint standler yang mempunyai harga tetap dan lebih murah.
c. Perubahan Selera
Perubahan selera sangat mempengaruhi terhadap keinginan konsumen untuk membeli suatu barang. Pada tahun 1960-1n orang sangat jarang bahkan dikatakan tidak ada yang memakai mobil buatan jepang. Tetapi pada tahun 1970-an suasananya sudah berubah banyak sekali orang yang menggunakan mobil buatan Jepang karena selera mereka telah berubah
d. Pendapatan
Semangkin menurun pendapatan seseorang maka semangkin sedikit jumlah permintaan. Sebagai contoh ketika pendapatan seorang konsumen naik dan harga suatu barang tetap maka konsumen akan membeli barang dengan stok jumlah yang semangkin banyak dari bisanya
e. Jumlah Penduduk pertumbuhan penduduk
Jumlah pertumbuhan penduduk tidak dengan sendirinya menyebabkan pertambahan permintaan. Tetapi biasanya pertambahan penduduk diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan kerja. Dengan demikian lebih banyak orang yang menerima pendapatan dan ini menambah daya beli dalam masyarakat. Pertambahan daya beli ini menambah permintaan.
Dari uraian diatas, analisislah hal-hal berikut :
1. perbedaan permintaan individu dan permintaan pasar
2. Sebab kurva permintaan bergerak dari kiri atas kekanan bawah
Misalnya saat ini anda seorang karyawan dengan gaji 1.500.000 perbulan. Pada akhir bulan ini Anda dipromosikan menjadi Manager Personalia dengan gaji Rp. 7.500.000,00 perbulan. Apakah
B. PENAWARAN (SUPPLY)
1. Pengertian Penawaran
Adanya permintaan belum merupakan syarat yang cukup untuk mewujudkan transaksi dalam suatu pasar. Permintaan akan terjadi jika penjual dapat menyediakan barang-barang yang diperlukan oleh konsumen. Pada awalnya, bila dagangan ingin laku maka penjual harus benar-benar pintar dalam menawarkan barang dagangannya kepada pembeli. Di sini jelas bahwa penawaran datang dari para penjual. Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan untuk dijual pada berbagai tingkat harga dalam suatu pasar pada waktu tertentu.
Dalam melakukan penawaran, penawaran dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
a. Penawaran Individu
Penawaran Individu adalah penawaran yang dimiliki oleh seorang Penguasa
b. Penawaran besar/Kolektif
c. Penawaran yang terdapat pada pasar
2. Hukum Penawaran
Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya tersebut jika barangnya itu mempunyai harga yang rendah dan jika dia juga mempunyai harga barang yang tinggi. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga sesuatu barang, semangkin banyak pula jumlah barang tersebut akan ditawarakan oleh para penjual. Sebaliknya makin rendah harga barang maka akan semangkin sedikit jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual.
Hukum penawaran berlaku apabila factor-faktor lain selain harga adalah cateris paribus. Adapun factor yang lain yang membentuk cateris paribus adalah:
1. tekhnologi yang digunakan adalah tetap
2. Penjual tidak memerlukan harga tunai
3. Penjual tidak akan kuatir jika suatu saat harga barang akan turun
4. Jumlah pedagang dan produsen tetap
3. Perubahan Penawaran
Keinginan penjual untuk menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga yang ditentukan oleh berbagai faktor yaitu:
a. Tekhnologi Produksi
Tekhnologi yang digunakan dalam produksi semula dimaksudkan agar terjadi efisiensi dalam produksi. Artinya semangkin modern tekhnologi yang digunakan baik kualitas maupun kuantitas produksi semangkin meningkat dengan biaya produksi yang semangkin ditekan.
b. Harapan masa yang akan dating
Ketika produsen mempunyai pikiran bahwa barang yang diproduksinya mulai langka maka tindakan produsen adalah menimbun barang tersebut sampai pada suatu saat akan mendapatkan laba yang besar. Sebagai contoh penjual minyak yang mulai merasa bahwa minyak merupakan hal yang langka jadi banyak penjual yang menimbun minyak dan menjualnya dengan harga yang mahal karena kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak. Tapi perbuatan seperti ini dilarang karena sama dengan penimbunan barang yang nantinya dapat merugikan masyarakat sekitar.
c. Harga-harga factor produksi
Biaya produksi menentukan harga pokok suatu barang, dengan demikian jika biaya produksi berubah maka produsen akan mengurangi jumlah penawaran. Tapi jika biaya produksi semangkin rendah maka banyak sekali jumlah barang dan jasa yang akan ditawarkan oleh para penjual.
d. terbentuknya Penawaran barang dalam table dan grafik
Suatu daftar yang menunjukkan hubungan antar jumlah penawaran dengan berbagai tingkat harga pada suatu tempat dan waktu tertentu disebut skedul penawaran atau table penawaran. sedangkan suatu grafik yang menghubungkan antara jumlah penawaran dengan berbagai tingkat harga dari harga terendah sampai dengan tertinggi disebut kurva penawaran.
C. HARGA KESEIMBANGAN (Eqilibrium Price)
Agar terjadi transaksi antara pembeli dan dan penjual, maka permintaan dan penawaran harus mencapai titik temu. Bila pembeli menawarkan harga terlalu rendah, maka tidak akan terjadi transaksi.demikian pula bila penjual bertahan pada harga yang tinggi, transaksi juga tidak akan terjadi oleh karena itu, dibutuhkan suatu kesepakatan antara penjual dan pembeli sehingga transaksi jual beli terjadi.
1. Pengertian Harga Keseimbangan
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan suatu tingkat harga yang telah disepakati oleh pembeli dan penjual di pasar. Harga keseimbangan ditunjukkan oleh titik temu antara kurva permintaan yang merupakan keinginan para pembeli dan kurva penawaran yang yang merupakan kehendak para penjual.
2. Macam-macam Penjual dan Pembeli
Di pasar terjadi kontak antara pembeli dan pembeli yang memiliki harga subyektif masing-masing yang berbeda . harga subyektif adalah harga taksiran yang yang diinginkan oleh para pembeli dan dikehendaki oleh para penjual. Harga subyektif pembeli dipengaruhi oleh daya beli dan intesitas kebutuhan sedangkan harga subyektif para penjual dipengaruhi oleh biaya produksi, sifat barang yang diperdagangkan dan kekuatan modal atau kondisi keuangannya.
Berdasarkan tinggi rendahnya harga subyektif para pembeli dan penjual tersebut maka akan dibedakan macam-macam pembeli adalah sebagai berikut:
a. Pembeli Supermarginal
Yaitu pembeli yang mempunyai daya belinya ditas harga pasar dan mereka memiliki kelebihan kesedian untuk membayar harga barang yang ada di pasar atau mereka menerima premi konsumen (consumer ren’s). jadi oaring yang memiliki daya beli tinggi .
b. Pembeli Marginal
Yaitu pembeli yang mempunyai daya beli yang sesuai dengan harga pasar . penjual yang pertama pembeli pada golongan ini masih tergolong efektif
c. Pembeli Submarginal
Yaitu pembeli yang mempunyai daya beli yang lebih rendah daripada harga pasar sehingga pembeli ini bersifat mutlak atau absoulut.
Sedangkan penjual dibedakan menjadi tiga juga yaitu sebagai berikut:
a. Penjual Supermarginal
Yaitu biaya atau harga produksi lebih rendah dari harga pasar. Penjual ini akan mendapatkan premi produsen karena mereka lebih efisien daripada yang lain
b. Penjual Marginal
Yaitu biaya atau harga produksi yang sama dengan harga pasar. Penjual yang pertama kali bangkrut adalah penjual seperti ini karena produsen ini tidak dapat ikut menjual dipasar.
c. Penjual Submarginal
Yaitu biaya atau harga produksi yang mempunyai harga dibawah harga pasar.Penjual/produsen seperti ini tidak dapat ikut serta untuk berjualan dipasar.
3. Proses terbentuknya Harga Pasar
Seperti dijelaskan diatas bahwa harga pasar terbentuk melalui proses tawar menawar antara penjual dan pembeli. Secara rinci proses pembentukan harga dapat kamu cermati sebagai berikut
a. mula-mula penjual menawarkan barang atau jasa dengan harga tinggi, sedangkan pembeli mengajukan tawaran harga yang lebih rendah dengan demikian bila masing-masing tertahankan pasti tidak akan terjadi transaksi jual beli
b. Oleh karena itu maka pembeli terdorong untuk menaikkan hargatawarannya agar bisa memperoleh barang atau jasa yang diinginkan. Sedangkan penjual bersedia menurunkan harga agar barang dan jasa yang ditawarkan dapat terjual.
c. Tawar menawar antara pembeli dan penjual ini berlangsung terus sampai diperoleh tingkat harga yang disepakati kedua belah pihak yaitu saat harga barang atau jasa yang diminta sama dengan harga barang atau jasa yang ditawarkan.
4. PERUBAHAN HARGA KESEIMBANGAN
Keadaan keseimbangan dipasar adalah suatu keadaan yang tergantung pada kondisi-kondisi permintaan dan penawaran yang berlaku pada saat-saat tertentu. Pasar hanya dapat dikatakan dalam keadaan keseimbangan selama kondisi apakah kondisi permintaan atau kondissi penawaran atau keduanya berubah, maka akan mengakibatkan harga pasar bergeser dari keadaan ekuilibrium yang ada ke keadaan yang baru.
Untuk memahami bagian ini, kita akan membagi perubahan harga keseimbangan dalam tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
Perubahan harga keseimbangan yang disebabkan karena Pergeseran Kurva Permintaan
Pada peraga berikut, kurva permintaan DD bergeser ke D1D1, sedangkan penawaran stabil. Dengan demikian terbentuk harga keseimbangan yang baru di E1.
Dalam keadaan diatas, cateris peribus tidak berlaku lagi karena telah terjadi perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. Harga keseimbangan baru yang terbentuk pada titik E1 terjadi akibat adanya permintaan yang baru dengan penawaran yang lama. Hal ini biasanya saja akibat oleh aniknya pendapatan masyarakat.
kurva penawaran bergeser kekanan bawah. Posisi semula yaitu SS dengan harga keseimbangan E bergeser menjadi S1S1 dengan harga keseimbangan E1. pergeseran ini bisa saja di akibatkan oleh membajirinyapenawaran barang di pasar sementara permintaan sama sekali ti.dak berubah. Kondisi ini memaksa harga turun dari P menjadi P1 kejadian ini bisa saja diakibatkan oleh adanya pemain baru yang masuk dipasar atau adanya kemajuan tekhnologi sehingga barang yang dihasilkan lebih banyak.
Perubahan harga keseimbangan yang disebabkan karena Pergeseran Kurva Penawaran dan permintaan. Jika penawaran dan permintaan meningkat maka satu hal yang pasti terjadi adalah meningkatnya penjualan. Dari Gambar di atas, kita bisa melihat jumlajh penjualan meningkat dari Q menjadi Q1. Harga keseimbangan baru tercipta di E1 yang lebih tinggi dari pada harga keseimbangan sebelumnya (E).
Dalam kasus ini, harga baru yang tercipta lebih besar dari harga keseimbangan semula. Hal ini disebabkan oleh eprmintaan baru dengan harga lama melebihi penawaran dengan harga tersebut. Kasus ini disebut meningkatnya penawaran lebih kecil dari permintaan sehingga menyebabkan naiknya harga keseimbangan.
SOAL – SOAL
Pertemuan 3 & 4
Perilaku Konsumen
1. Pendahuluan
Perilaku konsumen Adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Focus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang.
Dua wujud konsumen
1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
2. Pendekatan Perilaku Kounsumen
Dalam melakukan kegiatan konsumsinya, perilaku konsumen dituntun oleh tujuannya untuk memperoleh kepuasan. Terdapat beberapa pendekatan permintaan individu yaitu :
Ada 2 cara pendekatan yaitu :
1. Pendekatan Cardinal
2. Pendekatan Ordinal
1. Pendekatan kardinal , asumsi dasarnya:
a. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur, util
b. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
c. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan. Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil. ( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ). Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
d.Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal Asumsi seorang konsumen
1. Konsumen harus rasional yaitu menginginkan kepuasan maksimal.
2. Konsumen punya preferensi jelas akan barang dan jasa
3. Terdapat kendala anggaran
Cara untuk maksimisasi daya guna total konsumen adalah :
MUa = MUb = MUx
Pa Pb Px
Dan menggunakan kendala anggaran
I = APa + BPb + ……+ XPx
2. Pendekatan Ordinal
Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama. Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinary yang menunjukkan tingkat kepuasan mengkonsumsi barang dalam model kurva indifferent. Pendekatan ordinal berdasarkan pembandingan sesuatu barang dengan barang yang lain, lalu memberikan urutan dari hasil pembandingan tersebut. Contoh penggunaan metode ordinal antara lain dalam suatu lomba atau kejuaraan, pengukuran indeks prestasi dan pengukuran yang sifatnya kualitatatif misalnya bagus, sangat bagus, paling bagus.
Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah :
1. Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya
2. Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
3. Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
Pendekatan ordinal membutuhkan tolok ukur pembanding yang disebut dengan indeferent kurve. Kurva Indeferent adalah Kurva yang menghubungkan titik – titik kombinasi 2 macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yang sama.
Ciri – ciri kurva Indiferent
1. Berlereng/ slope negatif. Hal ini menunjukkan apabila dia ingin mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y
2. Cembung ke titik Origin ( Convex ) . Derajat penggantian antar barang konsumsi semakin menurun. Hal ini masih berkaitan dengan hukum Gossen, di mana apabila pada titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan atas barang X tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y
3. Tidak saling berpotongan. Ini berakitan dengan asumsi bahwa masing – masing kurva indiferent menunjukkan tingkat kepuasan yang sama. Dengan pengertian apabila A = B dan A = C maka otomatis C = B padahal yang terjadi tidak demikian.
4. Semakin ke kanan menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi. Ketika kurva bergeser ke kanan akan menunjukkan kombinasi barang X dan Y yang bisa dikonsumsi oleh seseorang semakin banyak. Hal inilah yang menyebabkan semakin bertambahnya kepuasan dengan pergeseran kurva ke kanan.
A.
B. 3. Konsep Elastisitas
1. Pengertian Elastisitas
Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari julah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.
2. Elastisitas Permintaan
Elastisitas harga permintaanadalah suatu alat/konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan/ respon perubahan jumlah/ kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi.
Dalam hal ini pada dasrnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yahitu :
1. elastisitas harga permintaan
2. elastisitas silang
3. elastisitas pendapatan
1. Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Disamping tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas harga permintaan, yaitu :
1. Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari jumlahbarang yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu gabris horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar elastisitasnya tidak berhingga (Eh =ς) pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga yang jumlah permintaan dapat lebih banyak.
2. Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal dengan sempurna sejajar dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaannya.
Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan
Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :
1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
2. Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
5. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang
Elastisitas akan besar bilamana :
1. terdapat banyak barang subsitusi yang baik
2. harga relatif tinggi
3. ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :
1. benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan.
2. Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)
Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer Dan juga pendapatan.
Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand)
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.
3. Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.
Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perobahan pendapatan, dengan rumus.
Δ Q Δ Y Δ Q Y
Em = ——- : ——– atau Em = ——– x ——–
Q Y ΔY Q
Jika Em= 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 % jumlah barang yang diminta;
Jika Em>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian yang lebih besar dari pendapatan terhadap barang.
Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (in Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya naik.
Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta sebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.
Elastisitas akan besar bilamana :
1. terdapat banyak barang subsitusi yang baik
2. harga relatif tinggi
3. ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :
1. benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan.
SOAL – SOAL
1. Perilaku konsumen adalah tingkah laku konsumen dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, Dua wujud prilaku konsumen adalah..,?
a. Personal consumer dan organizational consumer
b. Harga dan pendapatan
c. Penawaran dan penghasilan
d. Semua salah
2. Cara pendekatan prilaku konsumen yaitu dengan cara…?
a. Pendekatan Cardinal
b. Pendekatan Ordinal
c. Pendekatan Pribadi
d. Jawaban A dan B benar
3. Dalam teori prilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah..?
a. Konsumen rasional mempunyai skala referensi kebutuhan yang dimiliki
b. Kepuasan konsumen dapat diurutkan
c. Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit
d. semua benar
4. suatu pengertian yang menggambarkan drajat kepekaan dari jmlah barang yang diminta akibat perubahan yang mempengaruhinya adalah pengertian dari..?
a. elastisitas permintaan
b. Elastisitas
c. permintaan
d. jawaban A dan B benar
5. Variable utama yang mempengaruhi Elastisitas permintaan adalah..,?
a. Elastisitas harga permintaan
b. Elastisitas silang
c. Elastisitas pendapatan
d. Semua benar
6. Besasr koefisien elastisitas adalah Nol ( EH = 0 ), artinya,,,?
a. Bagaimanapun harga tinggi,konsumen tidak akan mempengaruhi jml permintaan
b. Tidak ada pembeli
c. Tidak ada penghasilan
d. semua benar
7. Elastisitas akan besar bilamana sebagai berikut, kecuali,,,?
a. Terdapat banyak barang subsitusi yang baik
b. Harga relative tinggi
c. Banyak kemungkinan penggunaan barang lain
d. Harga relative rendah
8. Elastisitas akan kecil bilamana., kecuali..,,?
a. Benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
b. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
c. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang substitusi yang baik
d. Semua benar
9. Bila terjadi kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta maka tanda elastisitas tersebut akan..,,,?
a. negatif
b. berubah
c. positif dan barang yang diminta tersebut barang normal
d. Jawaban A, B, dan C salah
10. Berikut adalah factor yang menentukan elastisitas harga permintaan, kecuali..?
a. Tersedia atau tidak barang pengganti di pasar
b. Jumlah pengguna kebutuhan dari barang tersebut
c. Terdapat banyak barang
d. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
Jawaban :
1. A
2. D
3. D
4. B
5. D
6. A
7. D
8. D
9. C
10. C
Minggu, 21 Maret 2010
Tugas Teori Organisasi 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja pelayanan data dan informasi serta peningkatan kemampuan komputer di lingkungan PT. Kobexindo Tractors, perlu diupayakan peningkatan pelayanan yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem otomasi pelayanan dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi dibidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh unit kerja pengelola data dan Informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan. Pemanfaatan sistem Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah kegiatan perkantoran.
Dalam mengantisipasi dampak globalisasi yang ditandai dengan meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global yang difasilitasi oleh pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, maka peran unit kerja pengelola data dan Informasi PT. Kobexindo Tractors dalam pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi di lingkungan PT. Kobexindo Tractors perlu didukung oleh perangkat peraturan yang jelas dalam menerapkan dan mengoperasionalkan pelayanan data dan informasi berbasis komputer kepada masyarakat pengguna jasa informasi PT. Kobexindo Tractors.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman Sistem Informasi dan Standar Operasional Komputer di Lingkungan PT. Kobexindo Tractors dimaksudkan sebagai pedoman dan acuan bagi para karyawan informasi berbasis komputer diseluruh unit kerja di lingkungan PT. Kobexindo Tractors.
Tujuan penyusunan pedoman adalah untuk mewujudkan keterpaduan, keserasian dan keseragaman dalam hal pengelolaan data dan informasi melalui peningkatan kemampuan komputer dengan meningkatkan pendayagunaan sarana, tenaga dan sumberdaya lainnya secara efektif dan efisien.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Sistem Informasi dan Standar Operasional Komputer di Lingkungan PT. Kobexindo Tractors meliputi Sistem Informasi Lingkup Intranet & Internet dan Unsur Pendukung Aplikasinya.
1. Unsur Pendukung Manajemen Sistem Informasi.
2. Topologi Jaringan .
3. Standar Penggunaan Sistem dan Operasional Komputer.
4. Tugas dan Tanggung Jawab sistem Lingkup Intranet & Internet dan Operasional Komputer.
D. PENGERTIAN
1. Jaringan Lokal (Local Area Network, LAN) adalah sekelompok komputer dengan perangkat pendukungnya yang terhubung dan dapat berkomunikasi dalam area kerja tertentu.
2. Jaringan Jarak Jauh (Wide Area Network, WAN) adalah dua atau lebih LAN yang terhubung dan dapat berkomunikasi.
3. Jaringan Komputer Lokal Berbasis Internet (Intranet) adalah suatu jaringan komputer yang menggunakan fasilitas LAN dan atau WAN untuk keperluan internal.
4. Jaringan Komputer Global (Internet) adalah kumpulan jaringan komputer yang saling terhubung dan menganut konsep terbuka, sehingga informasi yang ada didalamnya dapat diakses secara luas.
5. Penyedia Layanan Internet (Internet Service Provider, ISP) adalah suatu kegiatan usaha yang menyediakan layanan akses ke jaringan internet.
6. Kartu Antarmuka Jaringan (Network Interface Card) adalah perangkat keras pada komputer yang digunakan sebagai interface dari komputer ke jaringan komputer serta mengatur pengiriman dan penerimaan data dari dan ke dalam jaringan.
7. Perangkat Lunak Jaringan adalah sarana untuk dapat berhubungan dengan komputer lain melalui jaringan, sehingga pertukaran data dapat terjadi dengan mudah.
8. Perangkat Lunak Aplikasi adalah sebagai interface untuk menuliskan pesan yang akan dikirimkan kepada orang lain termasuk situs web.
9. Penyimpan Data (Disk Storage, Storage Devices) adalah perangkat keras yang digunakan sebagai sarana menyimpan data dalam bentuk elektronik.
10. Sistem Informasi (Electronic Office, e-Office) adalah aplikasi perkantoran yang mengganti proses administrasi berbasis manual ke proses berbasis elektronis dengan memanfaatkan fasilitas LAN.
11. Persuratan Elektronis (Electronic Mail, e-mail) adalah sistem korespondensi yang menggunakan media elektronis, baik dalam lingkup internal maupun eksternal.
12. Pengarsipan Elektronis (Electronic Filling, e-Filling) adalah sistem penyimpanan, pencarian dan penyajian dokumen dan korespondensi secara elektronis.
13. Kode Akses (Password) adalah kombinasi huruf, angka dan karakter khusus sebagai pengenal dan pengaman dalam mengakses sistem komputer.
14. Identitas Pengguna ( Account) adalah data pengguna yang perlu dicatat untuk mendapatkan alokasi ruang dalam mengoperasikan Sistem Informasi dengan memasukkan kode akses.
15. Sistem Pengamanan (Security System) adalah sistem yang dibangun untuk mencegah pengaksesan secara tidak sah dan perusakan, serta menjamin kerahasiaan data.
16. Penampil Informasi/Penjelajah (Browser) adalah perangkat lunak untuk menjelajah data dan informasi yang terdapat pada jaringan komputer baik melalui intranet maupun Internet.
17. Lemari Penyimpanan File Elektronis (Folder) adalah wadah penyimpanan data elektronis dalam bentuk file yang tersusun dengan baik.
18. Pengaman Sistem Jaringan Komputer (Firewall) adalah perangkat lunak dan/atau perangkat keras untuk menjamin penguna yang memiliki otorisasi dalam mengakses jaringan.
19. Program adalah serangkaian instruksi yang memerintah komputer tentang apa yang harus dilaksanakan dan bagaimana cara melaksanakannya.
20. Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media.
21. Database adalah kumpulan semua data yang disimpan dalam suatu file atau beberapa file.
22. Sistem Basis Data (Database System) adalah sistem yang memuat data yang terorganisasi dengan baik sehingga memudahkan penyimpanan dan pengambilan kembali secara elektronis.
23. Informasi adalah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan.
24. Perekaman data adalah kegiatan manajemen data atau pengelolaan data yang meliputi memasukkan isi variabel tertentu ke dalam database.
25. Peremajaan data adalah kegiatan manajemen data yang meliputi menambah, mengubah, dan menghapus data tertentu dan merekamnya ke dalam database.
26. Milis (Mailing List) adalah suatu kumpulan alamat email yang digunakan oleh perorangan atau suatu organisasi untuk mengirimkan pesan kepada seluruh anggota group tersebut.
27. Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.
28. Cincin Tiket (Token Ring) adalah suatu desain jaringan komputer berbentuk lingkaran yang memiliki suatu frame jaringan yang disebut sebagai tiket (token) dan hanya komputer yang memiliki token yang mempunyai hak untuk menggunakan jaringan dalam periode waktu tertentu.
29. Komputer ke Komputer (Peer-to-Peer) adalah suatu desain jaringan yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dalam tingkat jaringan yang sama sehingga komputer-komputer tersebut dapat bertukar informasi secara langsung tanpa melalui server.
E. PRINSIP DASAR
1. Kebebasan Memperoleh Informasi Setiap unit kerja di lingkungan PT. Kobexindo Tractors sesuai dengan kewenangannya berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Program Sistematis Penguasaan teknologi komunikasi dan informasi memerlukan program yang sistematis, terencana dengan baik dan berkesinambungan.
3. Implikatif Penerapan teknologi informasi dan komunikasi akan meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas kerja.
4. Partisipatif Seluruh CIVITAS di lingkungan PT. Kobexindo Tractors berpartisipasi memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsinya.
5. Akuntabilitas Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi harus dapat dipertanggungjawabkan.
BAB II
RUANG LINGKUP INTRANET & INTERNET
DAN UNSUR PENDUKUNG APLIKASINYA
A. SISTEM INFORMASI LINGKUP INTRANET DAN INTERNET
Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan efisiensi di lingkungan PT. Kobexindo Tractors, perlu diaplikasikan suatu sistem yang terintegrasi dengan menerapkan teknologi komunikasi dan informasi pada setiap unit kerja yang ada dalam lingkungan operasional PT. Kobexindo Tractors, sehingga menjadi sarana utama media pertukaran data dengan memanfaatkan penerapan sistem informasi. Pemanfaatan sistem informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien bagi karyawan.
Jaringan komputer antar unit kerja lingkup PT. Kobexindo Tractors perlu dibangun secara transparan, efektif, dan effisien dengan memanfaatkan, dan mengembangkan infrastruktur system informasi di masing-masing unit kerja dengan platform baku, umum dan terbuka dengan memperhatikan kaidah yang berlaku dengan menggunakan aplikasi sistem informasi berbahasa Indonesia sesuai kebutuhan.
Dengan memanfaatkan sumber daya informasi melalui kerjasama yang sinergis dengan seluruh unit kerja sebagaimana dimaksud diatas akan menghindarkan terjadinya tumpang tindih dan kontra produktif penyajian data dan informasi serta dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja secara kuantitatif sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan penggunaan system informasi lingkup intranet.
B. UNSUR PENDUKUNG APLIKASI SISTEM INFORMASI
1. Perangkat Keras
Perangkat keras terdiri dari server primer, server cadangan, komputer kerja (workstation), peripheral (printer, scanner dan lain sebagainya) dan perangkat keras pendukung seperti UPS.
2. Perangkat Lunak (Perangkat lunak (Software)
Perangkat lunak sistem komputer antara lain:
a. Sistem operasi, baik jaringan maupun stand alone, misalnya MS Windows 2000 Server dan sejenisnya, Novell Netware, MS Windows 9X, UNIX, open source (Linux, freeBSD) dan lain-lain.
b. Program Tools dan Data Base, misalnya Microsoft Tools, Oracle Script, Oracle, Open Source data base dan lain-lain.
c. Sistem Pengamanan, misalnya antivirus, firewall dan lain-lain;
d. Customized Application Program, dikembangkan untuk mendukung unjuk kerja dari instansi itu sendiri, baik yang dikembangkan sendiri maupun hasil modifikasi
e. Generic Application Program, misalnya microsoft office, lotus smart suite, star office
f. Perangkat lunak lainnya yang dapat diaplikasikan secara mudah dan memasyarakat.
3. Jaringan Komputer (LAN/WAN)
Sistem jaringan komputer merupakan syarat utama untuk mengimplementasikan sistem informasi, baik dalam lingkup PT. Kobexindo Tractors maupun dengan unit kerja di luar PT. Kobexindo Tractors dalam rangka otomasi pertukaran data. Peran dan fungsi pelayanan "data dan informasi UG" dalam penerapannya perlu didukung oleh aplikasi yang baik dan adaptif dengan perkembangan yang ada, guna pelayanan "data dan informasi" yang lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, sebagai perwujudan dari penyelenggaraan kegiatan kantor.
Untuk membangun sistem jaringan komputer diperlukan perangkat pendukung, diantaranya :
a. Media transmisi (Wireline dan Wireless) yang dapat mengkomunikasikan data (kabel Coaxial, kabel UTP, serat optik dan lain-lain);
b. Konektor kabel transmisi ke peralatan (modem, Ethernet card, hub, switch, router, dl.
c. Network interface card (NIC)
d. Perangkat lunak jaringan (driver dari NIC)
e. Penyimpan data (storage device).
BAB III
UNSUR PENDUKUNG MANAJEMEN SISTEM INFORMASI
A. PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI
Perangkat Sistem Informasi yang harus dioperasikan dan dipelihara meliputi semua perangkat komputer pusat (server), perangkat jaringan, dan perangkat komputer lain yang terhubung dalam jaringan komputer (misalnya: modem, hub, switch, printer dan lain-lain). Pengoperasian serta pemeliharaan perangkat Sistem Informasi didasarkan pada standar pengoperasian yang ditetapkan.
Pendukung (support) yang tersedia di setiap lokasi terdiri dari dua level. Level pertama adalah pendukung yang disediakan oleh unit Sistem Informasi (termasuk help desk) internal PT. Kobexindo Tractors. Level kedua adalah pendukung yang disediakan oleh kontraktor atau vendor eksternal PT. Kobexindo Tractors.
1. Pendukung Level Pertama
Area pendukung dari unit Sistem Informasi internal PT. Kobexindo Tractors adalah pengoperasian, perawatan sistem, dan troubleshooting untuk masalah ringan. PT. Kobexindo Tractors Computing Center (GUCC) di bagian NOC dapat menjawab masalah-masalah yang paling sering terjadi dengan menggunakan sistem informasi pendukung penggunaan teknologi informasi. Jika masalah belum terselesaikan masalah akan ditangani oleh tenaga dari BAPSI unit NOC.
2. Pendukung Level Kedua
Jika unit Sistem Informasi internal PT. Kobexindo Tractors belum dapat memecahkan permasalahan, pendukung tingkat berikutnya akan disediakan oleh kontraktor atau vendor.
B. PENGEMBANGAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SISTEM INFORMASI
Untuk mengurangi kesalahan pengoperasian Sistem Informasi yang disebabkan oleh faktor manusia, maka berbagai prosedur pengoperasian standar harus ditetapkan dan disebarluaskan ke semua pemakai maupun calon pemakai sistem informasi PT. Kobexindo Tractors menggunakan berbagai media.
C. PENINGKATAN KEMAMPUAN
Peningkatan kemampuan untuk berbagai macam produk Sistem Informasi yang ditawarkan oleh berbagai konsultan ataupun perusahaan penyedia peningkatan kemampuan Sistem Informasi ternyata hasilnya belum tentu optimal. Keadaan ini terjadi karena peningkatan kemampuan tersebut tidak dirancang secara khusus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Dilihat dari segi biaya, peningkatan kemampuan semacam ini tidak efisien, karena perlu waktu, biaya, dan mengajarkan bermacam-macam teknologi yang belum tentu diperlukan.
Peningkatan kemampuan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan pengguna dalam suatu organisasi dan metodologi pelatihan yang tepat dan memberikan kemampuan peserta untuk menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan efisien merupakan hal yang mendasar untuk dijadikan dasar pertimbangan untuk melakukan peningkatan kemampuan.
BAB IV
TOPOLOGI SISTEM INFORMASI LINGKUP INTRANET
Dalam rangka penerapan Sistem Informasi Lingkup Intranet & Internet yang produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien di lingkungan PT. Kobexindo Tractors, maka diperlukan topologi Sistem Informasi yang dinamis, detail dan jelas.
Sistem jaringan informasi PT. Kobexindo Tractors telah memanfatkan fasilitas LAN, dan WAN dengan database server berada pada IT , seluruh unit kerja yang berada dilingkup PT. Kobexindo Tractors telah terhubung. Untuk yang lebih luas PT. Kobexindo Tractors juga telah memanfatkan sistem jaringan internet (24 jam on line) dalam berhubungan dengan seluruh pemanfaatan jasa informasi, baik internal maupun eksternal.
Topologi Sistem Informasi tersebut memberi peluang yang sangat mudah, cepat dan efisien kepada seluruh unit kerja yang ada untuk bertukar informasi serta mencari data dan informasi yang dibutuhkan.
BAB V
STANDAR PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DAN OPERASIONAL KOMPUTER
A. PENGGUNAAN PERSURATAN ELEKTRONIS
Sejalan dengan semakin tingginya arus pertukaran informasi dalam perkantoran dan meningkatnya kebutuhan kecepatan dalam penyampaian informasi, maka dibutuhkan alat bantu berupa persuratan elektronis (Electronic mail).
Persuratan elektronis mempunyai beberapa kelebihan, yaitu tanggapan lebih cepat, menyediakan komunikasi jarak jauh, mampu menjangkau lokasi jarak jauh, mengatasi masalah perbedaan waktu, menyediakan informasi dalam komunikasi bisnis dan menyediakan alternatif pengganti.
Persuratan elektronis merupakan perangkat lunak yang mampu melakukan distribusi, penyimpanan dan pengambilan informasi baik berupa suara, data maupun gambar secara elektronis.
Bentuk korespondensi yang diproses dalam kegiatan Sistem Informasi meliputi jadwal kegiatan, memo, undangan, laporan, persuratan dinas, bahan pidato, makalah dan persuratan sejenis lainnya.
B. PENGGUNAAN KEARSIPAN ELEKTRONIS
Struktur folder dalam penggunaan sistem pengarsipan elektronis di lingkungan PT. Kobexindo Tractors dapat menggunakan struktur folder seperti pada umumnya.
Fungsi folder disini adalah untuk menampung seluruh arsip dari seluruh dokumen dan korespondensi yang ada disetiap instansi. Fasilitas ini dapat menampung seluruh arsip yang dibuat dengan berbagai perangkat lunak sistem Sistem Informasi seperti aplikasi word processing dan spreadsheet atau aplikasi komputer lainnya. Versi format elektronis dari dokumen tersebut dapat segera dimasukan dalam e- filling yang foldernya telah disebutkan diatas. Folder elektronis ini diproteksi dengan sistem pengamanan dimana hanya pejabat yang berwenang atau yang mendapat otoritas saja yang dapat mengoperasikan sistem ini.
C. PENGGUNAAN SISTEM BASIS DATA
Sistem basis data berisikan informasi profile sampai keterangan rinci masing-masing entitas informasi seperti data kepegawaian, data perlengkapan dan sebagainya di lingkungan PT. Kobexindo Tractors, untuk dapat diakses oleh pemakai.
D. PENGGUNAAN SISTEM PENGAMANAN
Untuk mencegah kerusakan dan penyalahgunaan data atau informasi yang bersifat rahasia diperlukan sistem keamanan yang handal melalui kode akses (password), identitas pengguna (account), tingkat otoritas (authorization level), dan alat proteksi (block protection).
Aspek keamanan merupakan salah satu aspek yang sering dipertanyakan dalam implementasi sebuah sistem informasi. Jika kita ingin membuat sistem informasi yang sangat aman, maka akan sulit digunakan secara mudah dan bahkan menjadikannya tidak berfungsi. Untuk itu penggunaan tiap aplikasi perlu diberikan batasan.
Keamanan merupakan sebuah proses, bukan sebuah produk akhir. Maksud dari pernyataan ini adalah kita tidak mungkin membuat sebuah sistem yang 100 % aman untuk selama-lamanya. Setelah berjalan untuk suatu waktu akan ditemukan lubang keamanan (security hole) yang dapat dieksploitasi. Selain ditemukan adanya lubang keamanan pada sistem yang lama, sistem informasi sering mendapat perbaikan dengan menambah perangkat dan teknologi baru. Penambahan perangkat baru ini dapat menimbulkan lubang baru yang tidak diprediksi sebelumnya. Untuk itu pengamanan sistem informasi harus dilakukan secara terus menerus.
Dilihat dari fungsinya dalam sebuah sistem informasi, keamanan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu network security, sistem pengamanan yang terfokus pada media pembawa informasi/data, misalnya firewall dan lainnya; computer security, sistem pengamanan yang terfokus pada komputer (server, workstation, terminal), termasuk didalamnya masalah yang berhubungan dengan operating system; dan application security, sistem pengamanan yang terfokus pada program aplikasi (Perangkat lunak (Software)) dan database.
E. STANDAR OPERASIONAL KOMPUTER
Standar operasional komputer mengikuti petunjuk umum yang berlaku sesuai dengan tahapan-tahapan yang ditetapkan pada buku petunjuk masing-masing komputer yang ada dan dimiliki oleh masing-masing unit kerja.
BAB VI
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB SISTEM INFORMASILINGKUP INTRANET DAN INTERNET
SERTA OPERASIONAL KOMPUTER
Unit kerja pengelola data dan informasi PT. Kobexindo Tractors mempunyai tugas melaksanakan pembinaan pengembangan sistem informasi, serta pelayanan data dan informasi. Untuk itu dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang terkait dengan penerapan Sistem Informasi Lingkup Intranet & Internet serta operasional komputer di lingkungan PT. Kobexindo Tractors, maka Unit Kerja Pengelola Data dan Informasi PT. Kobexindo Tractors merupakan unit kerja yang memiliki peran yang utama, dimana untuk selanjutnya melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja lain yang terkait, yaitu dengan pembagian tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
A. UNIT KERJA PENGELOLA DATA DAN INFORMASI PT. KOBEXINDO TRACTORS
1. Merancang, mengembangkan dan merawat instalasi jaringan (spesifikasi perangkat keras, standardisasi alamat, penamaan, perangkat lunak, pengkabelan, pemeliharaan, dan koneksi internet)
2. Merancang, mengembangkan dan merawat e-mail
3. Merancang, mengembangkan, merawat dan mengevaluasi aplikasi
4. Melakukan evaluasi dan pembinaan operasional terhadap aspek Sistem Informasi lingkup PT. Kobexindo Tractors
5. Melaksanakan pelayanan teknis dan peningkatan kemampuan komputerisasi lingkup Sekretariat Jenderal dan PT. Kobexindo Tractors.
BAB VII
PROSEDUR DAN EVALUASI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI
SERTA OPERASIONAL KOMPUTER
Dalam melaksanakan penerapan Sistem Informasi dan operasional komputer lingkungan PT. Kobexindo Tractors, beberapa aspek yang diatur dan prosedur yang menjadi acuan untuk dipedomani adalah sebagai berikut:
A. Instalasi Jaringan
Dalam penggunaan dan pengembangan sistem jaringan, khususnya intranet PT. Kobexindo Tractors ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
Komponen penting yang perlu diketahui untuk dapat mengaplikasikan suatu program atau perangkat lunak (Software) serta mempercepat akses ke jaringan adalah fasilitas hardware yang dimiliki. Untuk itu spesifikasi dalam setiap pengadaan unit komputer mengacu pada standar minimal yang ditetapkan.
Untuk perkembangan spesifikasi hardware akan selalu disampaikan melalui surat resmi oleh IT PT. Kobexindo Tractors kepada seluruh unit kerja lingkungan PT. Kobexindo Tractors secara berkala per enam bulan sekali atau setiap kali ada penyesuaian dan perubahan mendasar dalam penggunaan hardware.
2. Standardisasi Pengkabelan
Jaringan yang dibuat dan dikembangkan akan dapat terakses dengan baik apabila didukung oleh pengkabelan yang baik dan benar. Untuk itu dalam kerangka sistem jaringan di lingkungan PT. Kobexindo Tractors ditetapkan standar kabel yang digunakan dalam pemanfaatan sistem jaringan serta diberikan pelindung dalam pemasangannya. Untuk Network Cabling diantaranya yaitu kable jenis UTP Verified Category 5E, dengan konektor RJ 45, Fiber Optic untuk Koneksi antar gedung serta wireless untuk koneksi antar kantor dan didukung MPLS sebagai koneksi backup jika koneksi wireless terputus.
3. Standardisasi Alamat (Internet Protocol/IP Address)
Alamat IP ditulis berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh InterNIC yaitu suatu organisasi yang bertanggung jawab dalam administrasi pengalamatan IP Internet sedangkan untuk alamat lokal ditentukan berdasarkan otoritas penomoran internet yaitu Internet Assigned Numbers Authority (IANA).
Untuk lingkungan PT. Kobexindo Tractors standardisasi IP lokal ( private IP) menggunakan tipe kelas C yang penomorannya dimulai dengan 192.168.1.1 s/d 192.168.255.255 untuk jaringan yang menggunakan.
4. Standardisasi Penamaan
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang diminta tersebut, berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer dengan komputer lainnya.
Seperti halnya pembuatan alamat, maka untuk memberikan kemudahan dalam mendeteksi sumber atau alamat pengguna dalam sistem jaringan di lingkungan PT. Kobexindo Tractors, maka ditetapkan standardisasi penamaan. Seluruh unit kerja yang akan membuat penamaan, baik instansi ataupun personal dilakukan secara resmi melalui surat ke IT PT. Kobexindo Tractors, dimana dalam pembuatan penamaan seluruhnya menjadi kewenangan IT PT. Kobexindo Tractors.
Domain penamaan di PT. Kobexindo Tractors, menggunakan domain : http://www.PT. Kobexindo Tractors.ac.id
5. Standardisasi Perangkat Lunak (Software)
- Securty
merupakan software yang berguna untuk menjaga keamanan suatu sistem dalam jaringan dari gangguan yang berasal dari luar atau orang yang tidak mempunyai hak akses seperti hacker
- Standardisasi
Software security yang digunakan untuk komputer pribadi (personal computer - PC) dan server adalah zone alarm security.
- Antivirus
- Antivirus merupakan program yang berguna untuk menjaga, mendeteksi dan menghapus virus dari sistem komputer. Dengan demikian perlu digunakan standardisasi penggunaan antivirus untuk mencegah jaringan dari serangan virus yang dapat menyebabkan gangguan dalam menggunakan jaringan.
- Service pack
Service pack merupakan produk windows yang merupakan updater atau pembaharuan dari sistem operasi yang berguna untuk memperbaiki kesalahan dan menambahkan suatu fasilitas tertentu sehingga sistem operasi tetap terkini (up to date). Standardisasi service pack di lingkungan PT. Kobexindo Tractors menggunakan service pack versi terbaru.
- Sistem operasi
Sistem operasi merupakan kumpulan program yang bertanggung jawab mengelola perangkat keras dan meyediakan berbagai fasilitas operasi dasar , misalnya penyimpanan file, akses ke jaringan, eksekusi program dan pemanfaatan memori. Sistem operasi berbasis windows yang banyak digunakan pada di lingkungan PT. Kobexindo Tractors yaitu Windows 98,Windows 2000 , Windows XP Profesional. Sedangkan sistem operasi yang digunakan untuk server adalah Windows 2000 Advance Server ,Linux Redhat Series, Unix Series.
6. Standardisasi Alamat Persuratan Elektronis (e-Mail Address)
Untuk memberikan penyeragaman dan memudahkan dalam mendeteksi sumber atau alamat pengguna dalam sistem jaringan di lingkungan PT. Kobexindo Tractors, maka ditetapkan standardisasi alamat persuratan elektronis. Seluruh unit kerja yang akan membuat alamat persuratan elektronis, baik instansi ataupun personal dilakukan secara resmi melalui surat ke IT PT. Kobexindo Tractors, dimana dalam pembuatan alamat seluruhnya menjadi kewenangan IT PT. Kobexindo Tractors.
7. Pemeliharaan
Setelah seluruh sistem jaringan yang dibangun dan dikembangkan selesai, maka sebagai tahap selanjutnya diperlukan pemeliharaan sebagai upaya jangka panjang guna mempermudah dan memperlancar akses dalam pemakaian fasilitas jaringan. Dalam hal ini peran IT PT. Kobexindo Tractors untuk menyiapkan tenaga teknisi yang handal dan mampu memahami bidangnya secara profesional. Standardisasi pemeliharaan jaringan adalah updating service serta updating dan upgrade sistem operasi.
Dan yang paling penting dalam pemeliharaan untuk komputer client yaitu: peremajaan (Updating) antivirus, Windows atau service pack, pengecekan pada hardware apakah masih layak pakai atau terdapat hardware yang sudah lemah, serta harus ganti hardware atau di tingkatkan (upgrade). Pengecekan pada sistem jaringan seperti IP address, dns, domain atau workgroup, subnet mask, dan gateway apakah sudah terkonfigurasi dengan benar atau tidak.
Standardisasi pemeliharaan yang dilakukan setelah sistem informasi atau program yang telah selesai dibuat adalah pembuatan dokumentasi sistem, petunjuk operasional sistem, mengadakan pelatihan untuk pengguna sistem, memperbaiki sistem apabila terdapat kesalahan (bug) pada sistem tersebut, serta menambahkan fasilitas pada sistem agar sistem tetap yang terkini (up-to-date).
8. Koneksi Jaringan
Standardisasi koneksi jaringan yang digunakan di lingkungan PT. Kobexindo Tractors, yaitu koneksi jaringan antar gedung dan antar komputer dalam satu gedung menerapkan desain jaringan topologi star dengan teknologi kabel dan tanpa kabel (wireless).
B. Registrasi e-mail
Pada hakekatnya Elektronic Mail (e-mail) dapat dimilliki oleh seluruh karyawan yang terdaftar secara resmi di lingkungan PT. Kobexindo Tractors. Dalam hal ini e-mail dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu :
1. E-mail unit kerja/ bagian.
Untuk membuat e-mail ini harus secara resmi pengusulannya oleh unit kerja yang bersangkutan atau dapat pula dibuat langsung oleh IT PT. Kobexindo Tractors dengan persetujuan kemudian dari unit kerja yang dibuatkan e-mailnya. Hal ini guna tidak terjadi duplikasi istilah atau nama yang akan mengakibatkan kerancuan dalam jaringan.
2. E-mail Karyawan
E-mail karyawan dapat dimiliki oleh seluruh karyawan PT. Kobexindo Tractors. Untuk membuat e-mail ini dilakukan secara pribadi dengan surat resmi permohonan pembuatan e-mail tersebut bekerja atau dapat pula dibuat langsung oleh bagian IT PT. Kobexindo Tractors apabila ada kegiatan-kegiatan resmi terkait dengan peningkatan kemampuan SDM pengelola komputer atau sejenisnya dengan persetujuan kemudian dari unit kerja karyawan yang dibuatkan e-mailnya. Hal ini guna tidak terjadi duplikasi istilah atau nama yang akan mengakibatkan kerancuan dalam jaringan.
3. Milis (mailing list)
Milis ini merupakan kumpulan alamat email yang digunakan oleh Departement, pembuatannya harus secara resmi diajukan oleh pihak yang bersangkutan atau dapat pula dibuat langsung oleh IT PT. Kobexindo Tractors atas persetujuan kemudian dari pihak tersebut yang dibuatkan e-mailnya. Hal ini guna tidak terjadi duplikasi istilah atau nama yang akan mengakibatkan kerancuan dalam jaringan.
BAB VIII
PENINGKATAN KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA
Program peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai dua kebutuhan dasar yang menjadi patokan dalam aktivitas inventarisasi dan kebutuhan, yaitu:
1. Kebutuhan untuk memperkenalkan program kerja yang didukung teknologi elektronis dengan sendirinya membutuhkan penguasaan keahlian baru (instructional needs).
2. Kebutuhan untuk dapat mencapai/memenuhi standar sertifikasi keahlian direalisasikan melalui pelatihan SDM dibidang keahlian baru (need assessment).
Tujuan utama peningkatan kemampuan SDM adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan peningkatan kemampuan tersebut diatas. Secara spesifik perlu digambarkan struktur pencapaiannya, yang pada prinsipnya menjelaskan bagaimana tujuan global direncanakan akan dicapai. Struktur umum pencapaian tujuan utama, digambarkan secara berjenjang dalam urutan beberapa pencapaian tujuan antara, sehingga keberhasilan pencapaian tujuan utama dengan mudah dapat dievaluasi. Adapun urutan pencapaian tujuan tersebut dimulai dari tujuan utama sampai dengan tujuan elementer adalah sebagai berikut :
a. Tujuan Utama
Merupakan tujuan akhir program dari peningkatan kemampuan SDM. Keberhasilan pemanfaatan Sistem Informasi dalam rangka otomasi prosedur kerja harian instansi pemerintah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. Sebagai contoh: metode manual pengolahan data digantukan dengan metode elektronis secara lintas instansi; pengarsipan manual digantikan dengan pengarsipan elektronis lintas instansi.
b. Tujuan Program
Merupakan tujuan antara turunan level pertama dari tujuan utama yang spesifik diterapkan dalam masing-masing unit program. Tujuan utama memiliki beberapa tujuan program. Sebagai contoh untuk dapat merealisasikan tujuan utama pada butir a, harus disiapkan SDM yang kompeten untuk mengaplikasikan program networking (LAN/WAN) sehingga komunikasi elektronis internal dan lintas instansi dapat direalisasikan untuk dapat mengoperasikan penyiapan dan pengolahan data elektronis harus disiapkan personal yang mampu mengoperasikan program database instansi pemerintah tersebut.
c. Tujuan Kursus/Unit Peningkatan Kemampuan
Merupakan tujuan antara turunan level kedua dari tujuan utama. Setiap tujuan program memiliki beberapa tujuan kursus. Sebagai contoh untuk menjadi kompeten didalam mengoperasikan jaringan (LAN/WAN), SDM harus mampu mengimplementasikan pengetahuan dasar protocol komunikasi dasar; juga menguasai pengoperasian hardware/Perangkat lunak (Software) komunikasi yang terkait dengan peralatan komunikasi seperti router, switch, hub dan lain sebagainya melalui unit pelatihan pengoperasian peralatan komunikasi.
d. Tujuan penguasaan Kemampuan Operasional Elementer (Enabling Objectives)
Merupakan tujuan antara turunan level ketiga dari tujuan utama. Setiap tujuan kursus/unit peningkatan kemampuan didalamnya terkandung beberapa tujuan, berupa kemampuan penguasaan operasional elementer. Sebagai contoh kursus/unit peningkatan kemampuan protokol komunikasi dasar mempunyai beberapa enabling objectives, misalnya kemampuan mendesain dan mempersiapkan cetak biru pengembangan LAN; kemampuan mendesain dan mempersiapkan cetak biru WAN. Contoh lain enabling objectives ditingkat paling elementer untuk program aplikasi MS-Word, antara lain kemampuan memformat dokumen, kemampuan menggabungkan beberapa file menjadi satu file dan lain sebagainya.
Penganggaran pembangunan Sistem Informasi dianjurkan untuk bersifat komperhensif dan tidak dipisahkan antara penganggaran pembelian perangkat keras, perangkat lunak untuk Sistem Informasi, dan penganggaran peningkatan kemampuan SDM. Untuk meminimumkam kerugian negara, setiap usulan peningkatan kemampuan SDM yang tidak dilengkapi dengan analisa seperti yang telah diuraikan, sebaiknya ditunda sampai dengan selesai disiapkannya analisa tersebut. Bantuan asing baik yang berupa hibah maupun pinjaman pemanfaatannya juga didasarkan pada analisa kebutuhan.
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini merupakan acuan bagi para pejabat dan pelaksana pengelola data dan informasi berbasis komputer, serta seluruh unit kerja yang terkait dalam peningkatan kemampuan operasional komputer di lingkungan PT. Kobexindo Tractors.
Pedoman ini bersifat dinamis dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi dan informasi.
Bab X
Daftar Pustaka
http://prabowo.aforumfree.com/kelas-9-f5/pengertian-lanwanman-t365.htm
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja pelayanan data dan informasi serta peningkatan kemampuan komputer di lingkungan PT. Kobexindo Tractors, perlu diupayakan peningkatan pelayanan yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem otomasi pelayanan dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi dibidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh unit kerja pengelola data dan Informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan. Pemanfaatan sistem Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah kegiatan perkantoran.
Dalam mengantisipasi dampak globalisasi yang ditandai dengan meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global yang difasilitasi oleh pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, maka peran unit kerja pengelola data dan Informasi PT. Kobexindo Tractors dalam pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi di lingkungan PT. Kobexindo Tractors perlu didukung oleh perangkat peraturan yang jelas dalam menerapkan dan mengoperasionalkan pelayanan data dan informasi berbasis komputer kepada masyarakat pengguna jasa informasi PT. Kobexindo Tractors.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman Sistem Informasi dan Standar Operasional Komputer di Lingkungan PT. Kobexindo Tractors dimaksudkan sebagai pedoman dan acuan bagi para karyawan informasi berbasis komputer diseluruh unit kerja di lingkungan PT. Kobexindo Tractors.
Tujuan penyusunan pedoman adalah untuk mewujudkan keterpaduan, keserasian dan keseragaman dalam hal pengelolaan data dan informasi melalui peningkatan kemampuan komputer dengan meningkatkan pendayagunaan sarana, tenaga dan sumberdaya lainnya secara efektif dan efisien.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Sistem Informasi dan Standar Operasional Komputer di Lingkungan PT. Kobexindo Tractors meliputi Sistem Informasi Lingkup Intranet & Internet dan Unsur Pendukung Aplikasinya.
1. Unsur Pendukung Manajemen Sistem Informasi.
2. Topologi Jaringan .
3. Standar Penggunaan Sistem dan Operasional Komputer.
4. Tugas dan Tanggung Jawab sistem Lingkup Intranet & Internet dan Operasional Komputer.
D. PENGERTIAN
1. Jaringan Lokal (Local Area Network, LAN) adalah sekelompok komputer dengan perangkat pendukungnya yang terhubung dan dapat berkomunikasi dalam area kerja tertentu.
2. Jaringan Jarak Jauh (Wide Area Network, WAN) adalah dua atau lebih LAN yang terhubung dan dapat berkomunikasi.
3. Jaringan Komputer Lokal Berbasis Internet (Intranet) adalah suatu jaringan komputer yang menggunakan fasilitas LAN dan atau WAN untuk keperluan internal.
4. Jaringan Komputer Global (Internet) adalah kumpulan jaringan komputer yang saling terhubung dan menganut konsep terbuka, sehingga informasi yang ada didalamnya dapat diakses secara luas.
5. Penyedia Layanan Internet (Internet Service Provider, ISP) adalah suatu kegiatan usaha yang menyediakan layanan akses ke jaringan internet.
6. Kartu Antarmuka Jaringan (Network Interface Card) adalah perangkat keras pada komputer yang digunakan sebagai interface dari komputer ke jaringan komputer serta mengatur pengiriman dan penerimaan data dari dan ke dalam jaringan.
7. Perangkat Lunak Jaringan adalah sarana untuk dapat berhubungan dengan komputer lain melalui jaringan, sehingga pertukaran data dapat terjadi dengan mudah.
8. Perangkat Lunak Aplikasi adalah sebagai interface untuk menuliskan pesan yang akan dikirimkan kepada orang lain termasuk situs web.
9. Penyimpan Data (Disk Storage, Storage Devices) adalah perangkat keras yang digunakan sebagai sarana menyimpan data dalam bentuk elektronik.
10. Sistem Informasi (Electronic Office, e-Office) adalah aplikasi perkantoran yang mengganti proses administrasi berbasis manual ke proses berbasis elektronis dengan memanfaatkan fasilitas LAN.
11. Persuratan Elektronis (Electronic Mail, e-mail) adalah sistem korespondensi yang menggunakan media elektronis, baik dalam lingkup internal maupun eksternal.
12. Pengarsipan Elektronis (Electronic Filling, e-Filling) adalah sistem penyimpanan, pencarian dan penyajian dokumen dan korespondensi secara elektronis.
13. Kode Akses (Password) adalah kombinasi huruf, angka dan karakter khusus sebagai pengenal dan pengaman dalam mengakses sistem komputer.
14. Identitas Pengguna ( Account) adalah data pengguna yang perlu dicatat untuk mendapatkan alokasi ruang dalam mengoperasikan Sistem Informasi dengan memasukkan kode akses.
15. Sistem Pengamanan (Security System) adalah sistem yang dibangun untuk mencegah pengaksesan secara tidak sah dan perusakan, serta menjamin kerahasiaan data.
16. Penampil Informasi/Penjelajah (Browser) adalah perangkat lunak untuk menjelajah data dan informasi yang terdapat pada jaringan komputer baik melalui intranet maupun Internet.
17. Lemari Penyimpanan File Elektronis (Folder) adalah wadah penyimpanan data elektronis dalam bentuk file yang tersusun dengan baik.
18. Pengaman Sistem Jaringan Komputer (Firewall) adalah perangkat lunak dan/atau perangkat keras untuk menjamin penguna yang memiliki otorisasi dalam mengakses jaringan.
19. Program adalah serangkaian instruksi yang memerintah komputer tentang apa yang harus dilaksanakan dan bagaimana cara melaksanakannya.
20. Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media.
21. Database adalah kumpulan semua data yang disimpan dalam suatu file atau beberapa file.
22. Sistem Basis Data (Database System) adalah sistem yang memuat data yang terorganisasi dengan baik sehingga memudahkan penyimpanan dan pengambilan kembali secara elektronis.
23. Informasi adalah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan.
24. Perekaman data adalah kegiatan manajemen data atau pengelolaan data yang meliputi memasukkan isi variabel tertentu ke dalam database.
25. Peremajaan data adalah kegiatan manajemen data yang meliputi menambah, mengubah, dan menghapus data tertentu dan merekamnya ke dalam database.
26. Milis (Mailing List) adalah suatu kumpulan alamat email yang digunakan oleh perorangan atau suatu organisasi untuk mengirimkan pesan kepada seluruh anggota group tersebut.
27. Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.
28. Cincin Tiket (Token Ring) adalah suatu desain jaringan komputer berbentuk lingkaran yang memiliki suatu frame jaringan yang disebut sebagai tiket (token) dan hanya komputer yang memiliki token yang mempunyai hak untuk menggunakan jaringan dalam periode waktu tertentu.
29. Komputer ke Komputer (Peer-to-Peer) adalah suatu desain jaringan yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dalam tingkat jaringan yang sama sehingga komputer-komputer tersebut dapat bertukar informasi secara langsung tanpa melalui server.
E. PRINSIP DASAR
1. Kebebasan Memperoleh Informasi Setiap unit kerja di lingkungan PT. Kobexindo Tractors sesuai dengan kewenangannya berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Program Sistematis Penguasaan teknologi komunikasi dan informasi memerlukan program yang sistematis, terencana dengan baik dan berkesinambungan.
3. Implikatif Penerapan teknologi informasi dan komunikasi akan meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas kerja.
4. Partisipatif Seluruh CIVITAS di lingkungan PT. Kobexindo Tractors berpartisipasi memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsinya.
5. Akuntabilitas Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi harus dapat dipertanggungjawabkan.
BAB II
RUANG LINGKUP INTRANET & INTERNET
DAN UNSUR PENDUKUNG APLIKASINYA
A. SISTEM INFORMASI LINGKUP INTRANET DAN INTERNET
Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan efisiensi di lingkungan PT. Kobexindo Tractors, perlu diaplikasikan suatu sistem yang terintegrasi dengan menerapkan teknologi komunikasi dan informasi pada setiap unit kerja yang ada dalam lingkungan operasional PT. Kobexindo Tractors, sehingga menjadi sarana utama media pertukaran data dengan memanfaatkan penerapan sistem informasi. Pemanfaatan sistem informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien bagi karyawan.
Jaringan komputer antar unit kerja lingkup PT. Kobexindo Tractors perlu dibangun secara transparan, efektif, dan effisien dengan memanfaatkan, dan mengembangkan infrastruktur system informasi di masing-masing unit kerja dengan platform baku, umum dan terbuka dengan memperhatikan kaidah yang berlaku dengan menggunakan aplikasi sistem informasi berbahasa Indonesia sesuai kebutuhan.
Dengan memanfaatkan sumber daya informasi melalui kerjasama yang sinergis dengan seluruh unit kerja sebagaimana dimaksud diatas akan menghindarkan terjadinya tumpang tindih dan kontra produktif penyajian data dan informasi serta dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja secara kuantitatif sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan penggunaan system informasi lingkup intranet.
B. UNSUR PENDUKUNG APLIKASI SISTEM INFORMASI
1. Perangkat Keras
Perangkat keras terdiri dari server primer, server cadangan, komputer kerja (workstation), peripheral (printer, scanner dan lain sebagainya) dan perangkat keras pendukung seperti UPS.
2. Perangkat Lunak (Perangkat lunak (Software)
Perangkat lunak sistem komputer antara lain:
a. Sistem operasi, baik jaringan maupun stand alone, misalnya MS Windows 2000 Server dan sejenisnya, Novell Netware, MS Windows 9X, UNIX, open source (Linux, freeBSD) dan lain-lain.
b. Program Tools dan Data Base, misalnya Microsoft Tools, Oracle Script, Oracle, Open Source data base dan lain-lain.
c. Sistem Pengamanan, misalnya antivirus, firewall dan lain-lain;
d. Customized Application Program, dikembangkan untuk mendukung unjuk kerja dari instansi itu sendiri, baik yang dikembangkan sendiri maupun hasil modifikasi
e. Generic Application Program, misalnya microsoft office, lotus smart suite, star office
f. Perangkat lunak lainnya yang dapat diaplikasikan secara mudah dan memasyarakat.
3. Jaringan Komputer (LAN/WAN)
Sistem jaringan komputer merupakan syarat utama untuk mengimplementasikan sistem informasi, baik dalam lingkup PT. Kobexindo Tractors maupun dengan unit kerja di luar PT. Kobexindo Tractors dalam rangka otomasi pertukaran data. Peran dan fungsi pelayanan "data dan informasi UG" dalam penerapannya perlu didukung oleh aplikasi yang baik dan adaptif dengan perkembangan yang ada, guna pelayanan "data dan informasi" yang lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, sebagai perwujudan dari penyelenggaraan kegiatan kantor.
Untuk membangun sistem jaringan komputer diperlukan perangkat pendukung, diantaranya :
a. Media transmisi (Wireline dan Wireless) yang dapat mengkomunikasikan data (kabel Coaxial, kabel UTP, serat optik dan lain-lain);
b. Konektor kabel transmisi ke peralatan (modem, Ethernet card, hub, switch, router, dl.
c. Network interface card (NIC)
d. Perangkat lunak jaringan (driver dari NIC)
e. Penyimpan data (storage device).
BAB III
UNSUR PENDUKUNG MANAJEMEN SISTEM INFORMASI
A. PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI
Perangkat Sistem Informasi yang harus dioperasikan dan dipelihara meliputi semua perangkat komputer pusat (server), perangkat jaringan, dan perangkat komputer lain yang terhubung dalam jaringan komputer (misalnya: modem, hub, switch, printer dan lain-lain). Pengoperasian serta pemeliharaan perangkat Sistem Informasi didasarkan pada standar pengoperasian yang ditetapkan.
Pendukung (support) yang tersedia di setiap lokasi terdiri dari dua level. Level pertama adalah pendukung yang disediakan oleh unit Sistem Informasi (termasuk help desk) internal PT. Kobexindo Tractors. Level kedua adalah pendukung yang disediakan oleh kontraktor atau vendor eksternal PT. Kobexindo Tractors.
1. Pendukung Level Pertama
Area pendukung dari unit Sistem Informasi internal PT. Kobexindo Tractors adalah pengoperasian, perawatan sistem, dan troubleshooting untuk masalah ringan. PT. Kobexindo Tractors Computing Center (GUCC) di bagian NOC dapat menjawab masalah-masalah yang paling sering terjadi dengan menggunakan sistem informasi pendukung penggunaan teknologi informasi. Jika masalah belum terselesaikan masalah akan ditangani oleh tenaga dari BAPSI unit NOC.
2. Pendukung Level Kedua
Jika unit Sistem Informasi internal PT. Kobexindo Tractors belum dapat memecahkan permasalahan, pendukung tingkat berikutnya akan disediakan oleh kontraktor atau vendor.
B. PENGEMBANGAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SISTEM INFORMASI
Untuk mengurangi kesalahan pengoperasian Sistem Informasi yang disebabkan oleh faktor manusia, maka berbagai prosedur pengoperasian standar harus ditetapkan dan disebarluaskan ke semua pemakai maupun calon pemakai sistem informasi PT. Kobexindo Tractors menggunakan berbagai media.
C. PENINGKATAN KEMAMPUAN
Peningkatan kemampuan untuk berbagai macam produk Sistem Informasi yang ditawarkan oleh berbagai konsultan ataupun perusahaan penyedia peningkatan kemampuan Sistem Informasi ternyata hasilnya belum tentu optimal. Keadaan ini terjadi karena peningkatan kemampuan tersebut tidak dirancang secara khusus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Dilihat dari segi biaya, peningkatan kemampuan semacam ini tidak efisien, karena perlu waktu, biaya, dan mengajarkan bermacam-macam teknologi yang belum tentu diperlukan.
Peningkatan kemampuan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan pengguna dalam suatu organisasi dan metodologi pelatihan yang tepat dan memberikan kemampuan peserta untuk menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan efisien merupakan hal yang mendasar untuk dijadikan dasar pertimbangan untuk melakukan peningkatan kemampuan.
BAB IV
TOPOLOGI SISTEM INFORMASI LINGKUP INTRANET
Dalam rangka penerapan Sistem Informasi Lingkup Intranet & Internet yang produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien di lingkungan PT. Kobexindo Tractors, maka diperlukan topologi Sistem Informasi yang dinamis, detail dan jelas.
Sistem jaringan informasi PT. Kobexindo Tractors telah memanfatkan fasilitas LAN, dan WAN dengan database server berada pada IT , seluruh unit kerja yang berada dilingkup PT. Kobexindo Tractors telah terhubung. Untuk yang lebih luas PT. Kobexindo Tractors juga telah memanfatkan sistem jaringan internet (24 jam on line) dalam berhubungan dengan seluruh pemanfaatan jasa informasi, baik internal maupun eksternal.
Topologi Sistem Informasi tersebut memberi peluang yang sangat mudah, cepat dan efisien kepada seluruh unit kerja yang ada untuk bertukar informasi serta mencari data dan informasi yang dibutuhkan.
BAB V
STANDAR PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DAN OPERASIONAL KOMPUTER
A. PENGGUNAAN PERSURATAN ELEKTRONIS
Sejalan dengan semakin tingginya arus pertukaran informasi dalam perkantoran dan meningkatnya kebutuhan kecepatan dalam penyampaian informasi, maka dibutuhkan alat bantu berupa persuratan elektronis (Electronic mail).
Persuratan elektronis mempunyai beberapa kelebihan, yaitu tanggapan lebih cepat, menyediakan komunikasi jarak jauh, mampu menjangkau lokasi jarak jauh, mengatasi masalah perbedaan waktu, menyediakan informasi dalam komunikasi bisnis dan menyediakan alternatif pengganti.
Persuratan elektronis merupakan perangkat lunak yang mampu melakukan distribusi, penyimpanan dan pengambilan informasi baik berupa suara, data maupun gambar secara elektronis.
Bentuk korespondensi yang diproses dalam kegiatan Sistem Informasi meliputi jadwal kegiatan, memo, undangan, laporan, persuratan dinas, bahan pidato, makalah dan persuratan sejenis lainnya.
B. PENGGUNAAN KEARSIPAN ELEKTRONIS
Struktur folder dalam penggunaan sistem pengarsipan elektronis di lingkungan PT. Kobexindo Tractors dapat menggunakan struktur folder seperti pada umumnya.
Fungsi folder disini adalah untuk menampung seluruh arsip dari seluruh dokumen dan korespondensi yang ada disetiap instansi. Fasilitas ini dapat menampung seluruh arsip yang dibuat dengan berbagai perangkat lunak sistem Sistem Informasi seperti aplikasi word processing dan spreadsheet atau aplikasi komputer lainnya. Versi format elektronis dari dokumen tersebut dapat segera dimasukan dalam e- filling yang foldernya telah disebutkan diatas. Folder elektronis ini diproteksi dengan sistem pengamanan dimana hanya pejabat yang berwenang atau yang mendapat otoritas saja yang dapat mengoperasikan sistem ini.
C. PENGGUNAAN SISTEM BASIS DATA
Sistem basis data berisikan informasi profile sampai keterangan rinci masing-masing entitas informasi seperti data kepegawaian, data perlengkapan dan sebagainya di lingkungan PT. Kobexindo Tractors, untuk dapat diakses oleh pemakai.
D. PENGGUNAAN SISTEM PENGAMANAN
Untuk mencegah kerusakan dan penyalahgunaan data atau informasi yang bersifat rahasia diperlukan sistem keamanan yang handal melalui kode akses (password), identitas pengguna (account), tingkat otoritas (authorization level), dan alat proteksi (block protection).
Aspek keamanan merupakan salah satu aspek yang sering dipertanyakan dalam implementasi sebuah sistem informasi. Jika kita ingin membuat sistem informasi yang sangat aman, maka akan sulit digunakan secara mudah dan bahkan menjadikannya tidak berfungsi. Untuk itu penggunaan tiap aplikasi perlu diberikan batasan.
Keamanan merupakan sebuah proses, bukan sebuah produk akhir. Maksud dari pernyataan ini adalah kita tidak mungkin membuat sebuah sistem yang 100 % aman untuk selama-lamanya. Setelah berjalan untuk suatu waktu akan ditemukan lubang keamanan (security hole) yang dapat dieksploitasi. Selain ditemukan adanya lubang keamanan pada sistem yang lama, sistem informasi sering mendapat perbaikan dengan menambah perangkat dan teknologi baru. Penambahan perangkat baru ini dapat menimbulkan lubang baru yang tidak diprediksi sebelumnya. Untuk itu pengamanan sistem informasi harus dilakukan secara terus menerus.
Dilihat dari fungsinya dalam sebuah sistem informasi, keamanan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu network security, sistem pengamanan yang terfokus pada media pembawa informasi/data, misalnya firewall dan lainnya; computer security, sistem pengamanan yang terfokus pada komputer (server, workstation, terminal), termasuk didalamnya masalah yang berhubungan dengan operating system; dan application security, sistem pengamanan yang terfokus pada program aplikasi (Perangkat lunak (Software)) dan database.
E. STANDAR OPERASIONAL KOMPUTER
Standar operasional komputer mengikuti petunjuk umum yang berlaku sesuai dengan tahapan-tahapan yang ditetapkan pada buku petunjuk masing-masing komputer yang ada dan dimiliki oleh masing-masing unit kerja.
BAB VI
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB SISTEM INFORMASILINGKUP INTRANET DAN INTERNET
SERTA OPERASIONAL KOMPUTER
Unit kerja pengelola data dan informasi PT. Kobexindo Tractors mempunyai tugas melaksanakan pembinaan pengembangan sistem informasi, serta pelayanan data dan informasi. Untuk itu dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang terkait dengan penerapan Sistem Informasi Lingkup Intranet & Internet serta operasional komputer di lingkungan PT. Kobexindo Tractors, maka Unit Kerja Pengelola Data dan Informasi PT. Kobexindo Tractors merupakan unit kerja yang memiliki peran yang utama, dimana untuk selanjutnya melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja lain yang terkait, yaitu dengan pembagian tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
A. UNIT KERJA PENGELOLA DATA DAN INFORMASI PT. KOBEXINDO TRACTORS
1. Merancang, mengembangkan dan merawat instalasi jaringan (spesifikasi perangkat keras, standardisasi alamat, penamaan, perangkat lunak, pengkabelan, pemeliharaan, dan koneksi internet)
2. Merancang, mengembangkan dan merawat e-mail
3. Merancang, mengembangkan, merawat dan mengevaluasi aplikasi
4. Melakukan evaluasi dan pembinaan operasional terhadap aspek Sistem Informasi lingkup PT. Kobexindo Tractors
5. Melaksanakan pelayanan teknis dan peningkatan kemampuan komputerisasi lingkup Sekretariat Jenderal dan PT. Kobexindo Tractors.
BAB VII
PROSEDUR DAN EVALUASI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI
SERTA OPERASIONAL KOMPUTER
Dalam melaksanakan penerapan Sistem Informasi dan operasional komputer lingkungan PT. Kobexindo Tractors, beberapa aspek yang diatur dan prosedur yang menjadi acuan untuk dipedomani adalah sebagai berikut:
A. Instalasi Jaringan
Dalam penggunaan dan pengembangan sistem jaringan, khususnya intranet PT. Kobexindo Tractors ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
Komponen penting yang perlu diketahui untuk dapat mengaplikasikan suatu program atau perangkat lunak (Software) serta mempercepat akses ke jaringan adalah fasilitas hardware yang dimiliki. Untuk itu spesifikasi dalam setiap pengadaan unit komputer mengacu pada standar minimal yang ditetapkan.
Untuk perkembangan spesifikasi hardware akan selalu disampaikan melalui surat resmi oleh IT PT. Kobexindo Tractors kepada seluruh unit kerja lingkungan PT. Kobexindo Tractors secara berkala per enam bulan sekali atau setiap kali ada penyesuaian dan perubahan mendasar dalam penggunaan hardware.
2. Standardisasi Pengkabelan
Jaringan yang dibuat dan dikembangkan akan dapat terakses dengan baik apabila didukung oleh pengkabelan yang baik dan benar. Untuk itu dalam kerangka sistem jaringan di lingkungan PT. Kobexindo Tractors ditetapkan standar kabel yang digunakan dalam pemanfaatan sistem jaringan serta diberikan pelindung dalam pemasangannya. Untuk Network Cabling diantaranya yaitu kable jenis UTP Verified Category 5E, dengan konektor RJ 45, Fiber Optic untuk Koneksi antar gedung serta wireless untuk koneksi antar kantor dan didukung MPLS sebagai koneksi backup jika koneksi wireless terputus.
3. Standardisasi Alamat (Internet Protocol/IP Address)
Alamat IP ditulis berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh InterNIC yaitu suatu organisasi yang bertanggung jawab dalam administrasi pengalamatan IP Internet sedangkan untuk alamat lokal ditentukan berdasarkan otoritas penomoran internet yaitu Internet Assigned Numbers Authority (IANA).
Untuk lingkungan PT. Kobexindo Tractors standardisasi IP lokal ( private IP) menggunakan tipe kelas C yang penomorannya dimulai dengan 192.168.1.1 s/d 192.168.255.255 untuk jaringan yang menggunakan.
4. Standardisasi Penamaan
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang diminta tersebut, berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer dengan komputer lainnya.
Seperti halnya pembuatan alamat, maka untuk memberikan kemudahan dalam mendeteksi sumber atau alamat pengguna dalam sistem jaringan di lingkungan PT. Kobexindo Tractors, maka ditetapkan standardisasi penamaan. Seluruh unit kerja yang akan membuat penamaan, baik instansi ataupun personal dilakukan secara resmi melalui surat ke IT PT. Kobexindo Tractors, dimana dalam pembuatan penamaan seluruhnya menjadi kewenangan IT PT. Kobexindo Tractors.
Domain penamaan di PT. Kobexindo Tractors, menggunakan domain : http://www.PT. Kobexindo Tractors.ac.id
5. Standardisasi Perangkat Lunak (Software)
- Securty
merupakan software yang berguna untuk menjaga keamanan suatu sistem dalam jaringan dari gangguan yang berasal dari luar atau orang yang tidak mempunyai hak akses seperti hacker
- Standardisasi
Software security yang digunakan untuk komputer pribadi (personal computer - PC) dan server adalah zone alarm security.
- Antivirus
- Antivirus merupakan program yang berguna untuk menjaga, mendeteksi dan menghapus virus dari sistem komputer. Dengan demikian perlu digunakan standardisasi penggunaan antivirus untuk mencegah jaringan dari serangan virus yang dapat menyebabkan gangguan dalam menggunakan jaringan.
- Service pack
Service pack merupakan produk windows yang merupakan updater atau pembaharuan dari sistem operasi yang berguna untuk memperbaiki kesalahan dan menambahkan suatu fasilitas tertentu sehingga sistem operasi tetap terkini (up to date). Standardisasi service pack di lingkungan PT. Kobexindo Tractors menggunakan service pack versi terbaru.
- Sistem operasi
Sistem operasi merupakan kumpulan program yang bertanggung jawab mengelola perangkat keras dan meyediakan berbagai fasilitas operasi dasar , misalnya penyimpanan file, akses ke jaringan, eksekusi program dan pemanfaatan memori. Sistem operasi berbasis windows yang banyak digunakan pada di lingkungan PT. Kobexindo Tractors yaitu Windows 98,Windows 2000 , Windows XP Profesional. Sedangkan sistem operasi yang digunakan untuk server adalah Windows 2000 Advance Server ,Linux Redhat Series, Unix Series.
6. Standardisasi Alamat Persuratan Elektronis (e-Mail Address)
Untuk memberikan penyeragaman dan memudahkan dalam mendeteksi sumber atau alamat pengguna dalam sistem jaringan di lingkungan PT. Kobexindo Tractors, maka ditetapkan standardisasi alamat persuratan elektronis. Seluruh unit kerja yang akan membuat alamat persuratan elektronis, baik instansi ataupun personal dilakukan secara resmi melalui surat ke IT PT. Kobexindo Tractors, dimana dalam pembuatan alamat seluruhnya menjadi kewenangan IT PT. Kobexindo Tractors.
7. Pemeliharaan
Setelah seluruh sistem jaringan yang dibangun dan dikembangkan selesai, maka sebagai tahap selanjutnya diperlukan pemeliharaan sebagai upaya jangka panjang guna mempermudah dan memperlancar akses dalam pemakaian fasilitas jaringan. Dalam hal ini peran IT PT. Kobexindo Tractors untuk menyiapkan tenaga teknisi yang handal dan mampu memahami bidangnya secara profesional. Standardisasi pemeliharaan jaringan adalah updating service serta updating dan upgrade sistem operasi.
Dan yang paling penting dalam pemeliharaan untuk komputer client yaitu: peremajaan (Updating) antivirus, Windows atau service pack, pengecekan pada hardware apakah masih layak pakai atau terdapat hardware yang sudah lemah, serta harus ganti hardware atau di tingkatkan (upgrade). Pengecekan pada sistem jaringan seperti IP address, dns, domain atau workgroup, subnet mask, dan gateway apakah sudah terkonfigurasi dengan benar atau tidak.
Standardisasi pemeliharaan yang dilakukan setelah sistem informasi atau program yang telah selesai dibuat adalah pembuatan dokumentasi sistem, petunjuk operasional sistem, mengadakan pelatihan untuk pengguna sistem, memperbaiki sistem apabila terdapat kesalahan (bug) pada sistem tersebut, serta menambahkan fasilitas pada sistem agar sistem tetap yang terkini (up-to-date).
8. Koneksi Jaringan
Standardisasi koneksi jaringan yang digunakan di lingkungan PT. Kobexindo Tractors, yaitu koneksi jaringan antar gedung dan antar komputer dalam satu gedung menerapkan desain jaringan topologi star dengan teknologi kabel dan tanpa kabel (wireless).
B. Registrasi e-mail
Pada hakekatnya Elektronic Mail (e-mail) dapat dimilliki oleh seluruh karyawan yang terdaftar secara resmi di lingkungan PT. Kobexindo Tractors. Dalam hal ini e-mail dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu :
1. E-mail unit kerja/ bagian.
Untuk membuat e-mail ini harus secara resmi pengusulannya oleh unit kerja yang bersangkutan atau dapat pula dibuat langsung oleh IT PT. Kobexindo Tractors dengan persetujuan kemudian dari unit kerja yang dibuatkan e-mailnya. Hal ini guna tidak terjadi duplikasi istilah atau nama yang akan mengakibatkan kerancuan dalam jaringan.
2. E-mail Karyawan
E-mail karyawan dapat dimiliki oleh seluruh karyawan PT. Kobexindo Tractors. Untuk membuat e-mail ini dilakukan secara pribadi dengan surat resmi permohonan pembuatan e-mail tersebut bekerja atau dapat pula dibuat langsung oleh bagian IT PT. Kobexindo Tractors apabila ada kegiatan-kegiatan resmi terkait dengan peningkatan kemampuan SDM pengelola komputer atau sejenisnya dengan persetujuan kemudian dari unit kerja karyawan yang dibuatkan e-mailnya. Hal ini guna tidak terjadi duplikasi istilah atau nama yang akan mengakibatkan kerancuan dalam jaringan.
3. Milis (mailing list)
Milis ini merupakan kumpulan alamat email yang digunakan oleh Departement, pembuatannya harus secara resmi diajukan oleh pihak yang bersangkutan atau dapat pula dibuat langsung oleh IT PT. Kobexindo Tractors atas persetujuan kemudian dari pihak tersebut yang dibuatkan e-mailnya. Hal ini guna tidak terjadi duplikasi istilah atau nama yang akan mengakibatkan kerancuan dalam jaringan.
BAB VIII
PENINGKATAN KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA
Program peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai dua kebutuhan dasar yang menjadi patokan dalam aktivitas inventarisasi dan kebutuhan, yaitu:
1. Kebutuhan untuk memperkenalkan program kerja yang didukung teknologi elektronis dengan sendirinya membutuhkan penguasaan keahlian baru (instructional needs).
2. Kebutuhan untuk dapat mencapai/memenuhi standar sertifikasi keahlian direalisasikan melalui pelatihan SDM dibidang keahlian baru (need assessment).
Tujuan utama peningkatan kemampuan SDM adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan peningkatan kemampuan tersebut diatas. Secara spesifik perlu digambarkan struktur pencapaiannya, yang pada prinsipnya menjelaskan bagaimana tujuan global direncanakan akan dicapai. Struktur umum pencapaian tujuan utama, digambarkan secara berjenjang dalam urutan beberapa pencapaian tujuan antara, sehingga keberhasilan pencapaian tujuan utama dengan mudah dapat dievaluasi. Adapun urutan pencapaian tujuan tersebut dimulai dari tujuan utama sampai dengan tujuan elementer adalah sebagai berikut :
a. Tujuan Utama
Merupakan tujuan akhir program dari peningkatan kemampuan SDM. Keberhasilan pemanfaatan Sistem Informasi dalam rangka otomasi prosedur kerja harian instansi pemerintah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. Sebagai contoh: metode manual pengolahan data digantukan dengan metode elektronis secara lintas instansi; pengarsipan manual digantikan dengan pengarsipan elektronis lintas instansi.
b. Tujuan Program
Merupakan tujuan antara turunan level pertama dari tujuan utama yang spesifik diterapkan dalam masing-masing unit program. Tujuan utama memiliki beberapa tujuan program. Sebagai contoh untuk dapat merealisasikan tujuan utama pada butir a, harus disiapkan SDM yang kompeten untuk mengaplikasikan program networking (LAN/WAN) sehingga komunikasi elektronis internal dan lintas instansi dapat direalisasikan untuk dapat mengoperasikan penyiapan dan pengolahan data elektronis harus disiapkan personal yang mampu mengoperasikan program database instansi pemerintah tersebut.
c. Tujuan Kursus/Unit Peningkatan Kemampuan
Merupakan tujuan antara turunan level kedua dari tujuan utama. Setiap tujuan program memiliki beberapa tujuan kursus. Sebagai contoh untuk menjadi kompeten didalam mengoperasikan jaringan (LAN/WAN), SDM harus mampu mengimplementasikan pengetahuan dasar protocol komunikasi dasar; juga menguasai pengoperasian hardware/Perangkat lunak (Software) komunikasi yang terkait dengan peralatan komunikasi seperti router, switch, hub dan lain sebagainya melalui unit pelatihan pengoperasian peralatan komunikasi.
d. Tujuan penguasaan Kemampuan Operasional Elementer (Enabling Objectives)
Merupakan tujuan antara turunan level ketiga dari tujuan utama. Setiap tujuan kursus/unit peningkatan kemampuan didalamnya terkandung beberapa tujuan, berupa kemampuan penguasaan operasional elementer. Sebagai contoh kursus/unit peningkatan kemampuan protokol komunikasi dasar mempunyai beberapa enabling objectives, misalnya kemampuan mendesain dan mempersiapkan cetak biru pengembangan LAN; kemampuan mendesain dan mempersiapkan cetak biru WAN. Contoh lain enabling objectives ditingkat paling elementer untuk program aplikasi MS-Word, antara lain kemampuan memformat dokumen, kemampuan menggabungkan beberapa file menjadi satu file dan lain sebagainya.
Penganggaran pembangunan Sistem Informasi dianjurkan untuk bersifat komperhensif dan tidak dipisahkan antara penganggaran pembelian perangkat keras, perangkat lunak untuk Sistem Informasi, dan penganggaran peningkatan kemampuan SDM. Untuk meminimumkam kerugian negara, setiap usulan peningkatan kemampuan SDM yang tidak dilengkapi dengan analisa seperti yang telah diuraikan, sebaiknya ditunda sampai dengan selesai disiapkannya analisa tersebut. Bantuan asing baik yang berupa hibah maupun pinjaman pemanfaatannya juga didasarkan pada analisa kebutuhan.
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini merupakan acuan bagi para pejabat dan pelaksana pengelola data dan informasi berbasis komputer, serta seluruh unit kerja yang terkait dalam peningkatan kemampuan operasional komputer di lingkungan PT. Kobexindo Tractors.
Pedoman ini bersifat dinamis dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi dan informasi.
Bab X
Daftar Pustaka
http://prabowo.aforumfree.com/kelas-9-f5/pengertian-lanwanman-t365.htm
Langganan:
Postingan (Atom)